Sabtu, 13 Mei 2017

TUGAS SOFTSKILL - Review jurnal Effectiveness of hypnosis therapy and Gestalt therapy as depression treatments



Effectiveness of hypnosis therapy and Gestalt therapy as depression treatments



Peneliti : Elizabeth González-Ramírez, Teresita Carrillo-Montoya, María L. García-Vega, Catherine E. Hart, Alan A. Zavala-Norzagaray, dan César P. Ley-Quinónez.

Keterangan : 28 (2017) 33–37. http://dx.doi.org/10.1016/j.clysa.2016.11.001

Pendahuluan :
        Depresi dianggap sebagai salah satu gangguan psikologis paling banyak di dunia. Diperkirakan bahwa depresi mempengaruhi 350 juta orang, dan bisa berubah menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius, terutama bila berlangsung lama dan berasal dari intensitas sedang hingga berat; Hal itu juga bisa menyebabkan penderitaan yang besar dan mengganggu aktivitas kerja, sekolah, dan keluarga. Dalam kasus terburuk depresi bisa menyebabkan bunuh diri; Tak heran bila gangguan jiwa ini menyebabkan 804.000 kematian setiap tahunnya (OMS, 2012).
        Meskipun ada perawatan depresi yang efektif, kurang dari separuh orang yang terkena dampak di dunia mendapat perawatan semacam itu. Hambatan untuk perawatan yang efektif mencakup kekurangan sumber daya dan penyedia layanan kesehatan terlatih, dan stigma sosial yang terkait dengan gangguan mental. Hambatan lain untuk perawatan yang efektif adalah penilaian yang tidak akurat. Bahkan di beberapa negara berpenghasilan tinggi, orang-orang yang mengalami depresi tidak selalu didiagnosis dengan benar, dan orang lain yang tidak menderita kelainan ini kadang salah didiagnosis dan diberi resep antidepresan (OMS, 2012).
        Terapi psikologis, salah satu komponen kunci terapi perilaku kognitif untuk gangguan kecemasan, menunjukkan bahwa perhatian mungkin memainkan peran penting dalam kepunahan rasa takut dan kecemasan; Namun, penyebab pasti depresi tidak diketahui dan tumbuh dengan cepat. Saat ini ada berbagai macam alternatif terapeutik, seperti terapi perilaku kognitif (Spiegel & Spiegel, 2004). Efektivitas terapi ini atau intervensi psikologis untuk depresi tinggi, dan tidak ada perbedaan yang signifikan di antara keduanya.
        Dalam paradigma eksistensialis-humanistik dan fenomenologis saat ini, terapi Gestalt menekankan kapasitas individu untuk mengembangkan potensinya. Sepanjang garis ini, perubahan yang dihasilkan seseorang terjadi melalui pengalaman, karena ini adalah kesadaran, dalam proses ini, apa yang memberi makna pada penemuan. Dalam psikoterapi Gestalt, apa yang dianggap sebagai orang dalam keseluruhannya, kombinasi antara dimensi sensoris, afektif, intelektual, sosial, dan spiritual (Brownell, 2010). Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pasien yang diobati dengan terapi Gestalt menunjukkan gejala depresi lebih sedikit setelah intervensi (Cook, 1999). Namun, belum banyak penelitian yang mengevaluasi keefektifan terapi Gestalt.

Responden :

Peserta merupakan 300 mahasiswa Autonomous University of Sinaloa Culiacan, Sinaloa, Mexico dan mengidentifikasi pasien dengan beberapa jenis depresi. 

Metode :

        Begitu peserta terpilih, Beck Anxiety Inventory (BAI) diterapkan sebagai pre-test untuk menugaskan peserta dengan cara yang sama kepada masing-masing kelompok. BAI adalah survei 21 item yang dikelola sendiri, 15 item merujuk pada gejala psikologis-kognitif, dan 6 lebih banyak gejala somatik vegetatif. Ini mensistematisasikan 4 jawaban alternatif untuk setiap item dan mengevaluasi tingkat keparahan / intensitas gejala dan mereka dipesan dari tingkat keparahan tertinggi sampai tingkat terendah.
        Total skor pada setiap item adalah 0 sampai 3. Total skor dalam tes BAI adalah 0 sampai 63 poin. Poin yang biasanya diterima untuk lulus intensitas / tingkat keparahannya adalah: tidak ada depresi (0-9 poin), depresi ringan (10-18 poin), depresi moderat (19-29 poin), dan depresi berat (30-63 poin).
        Metode kuasi eksperimental kuantitatif digunakan, dengan dua kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dengan desain pra-pasca uji. Satu kelompok eksperimen itu diintervensi dengan hipnosis terapeutik (HT), sementara kelompok eksperimen lainnya diintervensi dengan kombinasi Terapi Gestalt-Hypnosis (GHT) dan Cognitive Behavioral Therapy (CBT). Yang terakhir lebih efektif bila dikombinasikan dengan yang pertama daripada bila digunakan dengan cara yang terisolasi. Akhirnya, kelompok kontrol digunakan seperti mendengarkan pasif, yaitu, hanya mendengar secara pasif tanpa jenis intervensi atau umpan balik selama sesi yang berbeda dalam penelitian.

Hasil :
Hasilnya menunjukkan bahwa ketiga kelompok tersebut menyajikan tingkat depresi moderat menurut BAI. Pada akhir penganiayaan, kelompok kontrol tidak menunjukkan perbedaan statistik antara tes pra-tes dan tes pos (F (1, 18) = 0,00, p = 1,00), sementara kelompok lain yang diobati dengan HT dan GHT menunjukkan perbedaan statistik antara pra-tes dan Post-test (HT: F (1, 18) = 12,19, p = .003; GHT: F (1, 18) = 15.65, p = .001), menunjukkan penurunan derajat depresi.

Referensi :
http://www.copmadrid.org/webcopm/publicaciones/clinica/cl2017v28n1a5.pdf;

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

#SIP CBIS (Computer Based Information System)

A. Computer Based Information System 1.   Computer Based Information System   a. Definisi     Computer Based Information Sy...