MAKALAH PSIKOLOGI KESEHATAN
(ANALISIS FILM
HE LOVES ME, HE LOVES ME NOT)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Erotomania
adalah sejenis khayalan dimana orang yang bersangkutan percaya bahwa orang
lain, biasanya orang asing atau orang terkenal, jatuh cinta kepadanya. Sindrom
ini pertama kali ditelaah oleh psikiater asal Prancis yang bernama Gaetan
Gatian Clerambault. Ia menyusun sebuah makalah yang membahas tentang gangguan
kepribadian semacam ini pada tahun 1921. Dalam dunia psikiatri sendiri,
referensi sejenis ini telah ada pertama kali dalam tahun 1623 dalam sebuah
risalah berjudul Maladie d’amour ou melancolie erotique yang ditulis oleh
Jacques Ferrand, dan juga disebut sebagai “old
maid’s psychosis”, “erotic mania
” dan “erotic self-referent delusions
”, hingga ke masa sekarang disebut sebagai bentuk dari Erotomania atau de Clerambault’s Syndrome.
Dalam
film yang akan kami bahas berkisah tentang seorang wanita yang mengidap
penyakit mental, Erotomania. Film ini berjudul He Loves Me, He Loves Me Not (À la folie… pas du
tout.
Wanita
ini jatuh cinta dan terobsesi kepada seorang pria dalam kadar yang sungguh
berlebihan. Padahal si pria tidak mengenalnya sama sekali. Almost completely
stranger .Singkat cerita, karena cita gila ini, si wanita nekat berbuat apa
saja. Bahkan si wanita rela membunuh demi membantu si pria keluar dari
masalahnya. Ah, pokoknya cinta gila gitu deh. Pada akhir film, si wanita ini
ditangkap dan dimasukkan ke dalam rumah sakit jiwa. Cintanya tak pernah
berbalas.
1.2 Rumusan
Masalah
1. Apa
pengertian dari erotomania?
2. Bagaimana gejala dari erotomania?
3. Apa cara penyembuhan untuk penderita
erotomania?
4. Sinopsis dan analisis film.
1.3 Tujuan Penulisan
1. Menambah wawasan tentang Psikologi Kesehatan Mental terutama dalam
penyakit mental erotomania.
2.
Menyelesaikan
tugas makalah Psikologi Kesehatan Mental.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Erotomania
Erotomania
atau biasa dikenal dengan sebutan de
Clerambault’s syndrome. merupakan suatu bentuk gangguan kepribadian dimana
para penderitanya memiliki keyakinan yang merupakan waham bahwa ada seseorang, biasanya
yang memiliki status sosial lebih tinggi (selebritis, bintang rock, orang
terkenal, wanita sosialita, bos, dll), memendam perasaan cinta kepada si
penderita, atau mungkin memiliki suatu bentuk hubungan intim. Gangguan
kepribadian ini rata-rata penderitanya adalah kaum pria.
Erotomania
berasal dari bahasa Yunani, eros,
yang artinya cinta. Serta mania, yang
artinya berlebihan. Dalam tahap yang parah erotomaniak tak perlu kontak
langsung dengan seseorang untuk menyangka orang itu jatuh cinta padanya. Ia
bisa saja mengagumi seorang aktris ditelevisi, dan menganggap semua yang
dikatakan sang aktris ditelevisi ditujukan pada dirinya. Ia pun merasa
diperhatikan, dan menganggap sang aktris jatuh cinta padanya.
Sindrom
ini pertama kali ditelaah oleh psikiater asal Prancis yang bernama Gaetan
Gatian Clerambault. Ia menyusun sebuah makalah yang membahas tentang gangguan
kepribadian semacam ini pada tahun 1921. Dalam dunia psikiatri sendiri,
referensi sejenis ini telah ada pertama kali dalam tahun 1623 dalam sebuah
risalah berjudul Maladie d’amour ou
melancolie erotique yang ditulis oleh Jacques Ferrand, dan juga disebut
sebagai “old maid’s psychosis”, “erotic mania ” dan “erotic self-referent delusions ”, hingga ke masa sekarang disebut
sebagai bentuk dari Erotomania atau de
Clerambault’s Syndrome.
Inti
utama dari bentuk sindrom ini adalah si penderita memiliki suatu khayalan atau
delusi keyakinan bahwa ada orang lain, yang biasanya memiliki status sosial
yang lebih tinggi, secara sembunyi-sembunyi memendam perasaan cinta kepadanya.
Para penderita selalu yakin bahwa subjek dari delusi mereka secara rahasia
menyatakan cinta mereka dengan isyarat halus seperti bahasa tubuh, pengaturan
perabot rumah, atau dengan cara lainnya. Jika yang menjadi sasaran adalah seorang
public figure , maka akan diartikan
secara salah oleh penderita terhadap sesuatu yang tertulis dalam media massa
tentang orang tersebut. Sering kali orang yang menjadi objek dalam delusi,
hanya memiliki sedikit sekali hubungan atau bahkan tidak berhubungan sama
sekali dengan sang penderita. Walau demikian sang penderita tetap percaya bahwa
sang objek-lah yang memulai semua hubungan khayal itu. Delusi Erotomania sering
ditemukan dalam sebuah gejala awal dari sebuah gangguan delusional atau dalam
konteks Skizofrenia.
Terkadang
subjek yang berada dalam delusi tidaklah pernah ada dalam dunia nyata. Namun
yang lebih sering terjadi, subjek adalah publik figur seperti penyanyi
terkenal, aktor, aktris, politikus, selebritis dll. Erotomania juga
disebut-sebut sebagai suatu penyebab perilaku stalking , yaitu suatu bentuk
perilaku memperhatikan orang lain tanpa sepengetahuan orang yang diperhatikan,
lalu perlahan melakukan suatu upaya pendekatan yang bersifat mengganggu,
biasanya dengan obsesi bahwa korban adalah orang yang perlu ditolong atau
bahkan dimusnahkan. Selain itu Erotomania juga disebut sebagai penyebab dari
bentuk suatu tindakan yang mengganggu orang lain.
Erotomania
merupakan suatu gangguan yang jarang ditemukan dimana seseorang mempunyai dan
meyakini kepercayaan yang kuat bahwa seseorang lain dari status sosial yang
lebih tinggi mencintai atau mempunyai hubungan yang intim darinya.
Istilah
erotomania juga biasanya digunakan untuk suatu keadaan klinis yang tidak
spesifik mengenai hasrat cinta atau sex yang berlebihan yang juga disertai
dengan preokupasi akan hal tersebut. Biasanya subjek waham tersebut tidak
benar-benar nyata, walaupun sering ditemukan, subjek adalah seseorang figur
seperti penyanyi, aktor, dan politikus. Erotomania dikatakan sebagai salah satu
sebab dari menguntit atau pemicu pelecehan.
2.2 Gejala
Erotomania
Erotomaniac
cenderung yang dimulai dengan hal-hal yang sederhana, seperti ungkapan kasih
sayang yang halus kepada sasarannya kemudian sampai hal-hal di luar kendali dan
dapat menyebabkan ekspresi kemarahan , frustasi dan kekerasan ketika ditinggal
pergi atau diabaikan dan korban terus menegaskan kurangnya minat. Diketahui
juga bahwa seorang penderita erotomania sama sekali tidak bisa untuk melihat
korban (orang yang dirasa menyukainya) tidak menyukainya.
2.3 Cara
Penyembuhan Penderita Erotomania
Penderita
erotomania yang sudah sampai pada tahap gangguan kejiwaan akut, tidak bisa
disembuhkan hingga normal sepenuhnya. Lain halnya bila penyakit ini belum
sampai pada tahap ekstrem, penderita masih bisa disembuhkan dengan menggunakan behaviour cognitive therapy. Terapi ini
dipakai untuk meruntuhkan ide – ide bahwa dia dicintai oleh orang – orang
tertentu. Kemudian fantasinya dikembalikan pada realita. Bila terlalu parah,
bisa juga dibantu dengan bantuan obat – obatan medis seperti antidepresan agar lebih tenang.
Penyembuhan
lain juga dapat dilakukan dengan cara, menegaskan bahwa orang yang dianggap
menyukainya tidak tertarik untuk melanjutkan hubungan dengan yang menderita,
lalu dilakukan terapi, alam konteks skizofrenia
dan dapat diobati dengan antipsikotik atipikal.
BAB
III
SINOPSIS
DAN ANALISIS FILM
3.1 Sinopsis
Film
He Loves Me He Loves Me Not (French: À la folie… pas
du tout) adalah sebuah film Prancis produksi
tahun 2002. Film yang dibintangi oleh Audrey Tautou (pemeran Sophie Neveu dalam
film The Da Vinci Code) mengisahkan
tentang seorang mahasiswa seni Angelique (Audrey Tatou) yang mencintai Dr. Loic
Le Garrec (Samuel Le Bihan). Ia juga seorang part- timer di sebuah cafe dan
untuk menambah pemasukan, ia menjaga sebuah rumah kosong yang ditinggalkan
liburan oleh pemiliknya.
Dari
awal sampai pertengahan film, penonton diajak untuk mengikuti cerita dari sudut
pandang Angelique. Ia selalu bercerita pada teman-temannya, betapa ia sangat
mencintai Loic dan betapa sedihnya ia, karena tidak bisa bersatu dengan Loic
yang sudah beristri. Meskipun teman-temannya selalu memaksa Angelique untuk
meninggalkan Loic, tapi ia bersikeras bahwa Loic akan menceraikan istrinya demi
dia. Cinta Angelique pada Loic memang sangat dalam. Ia rela melakukan apa saja
demi Loic, bahkan ia rela membunuh demi membantu Loic keluar dari masalahnya.
Suatu
ketika, Angelique dan Loic berencana untuk pergi ke Italy, namun Loic tak
kunjung muncul di bandara. Mulai saat itu, Angelique berubah drastic. Ia
mengalami depresi yang membuatnya kehilangan teman-temannya juga beasiswa dari
sekolah seni. Yang paling parahnya, ia sampai mencoba bunuh diri dengan
menghirup gas di ruangan tertutup. Disinilah cerita kembali ke awal, tapi dari
sudut pandang Loic. Semua yang terjadi hanyalah khayalan Angelique. Ia memang
pernah bertemu dengan Loic di sebuah tempat, dan sejak itu Angelique jatuh
cinta.
Namun
mereka tidak pernah berpacaran, bahkan Loic tidak mengenal Angelique. Jadi apa
yang terjadi dengan Angelique? Setelah diselidiki, ternyata dia menderita
penyakit erotomania, yaitu bentuk gangguan kepribadian dimana para penderitanya
memiliki keyakinan bahwa ada seseorang yang memendam perasaan cinta kepada nya.
Nasib Angelique pun berakhir di rumah sakit jiwa.
3.2 Analisis
Film
He
Loves Me He Loves Me Not (French: À la folie… pas du tout) adalah sebuah
film Prancis produksi tahun 2002. Film yang dibintangi oleh Audrey Tautou
(pemeran Sophie Neveu dalam film The Da Vinci Code) ini bercerita tentang
seorang wanita yang menderita erotomania. Wanita ini jatuh cinta dan terobsesi
kepada seorang pria dalam kadar yang sungguh berlebihan. Padahal si pria tidak
mengenalnya sama sekali.
Singkat cerita, karena
terobsesi pada seorang pria, si wanita
nekat berbuat apa saja. Bahkan si wanita rela membunuh demi membantu si
pria keluar dari masalahnya. Pada akhir
film, si wanita ini ditangkap dan dimasukkan
ke dalam rumah sakit jiwa dan Cintanya tak
pernah berbalas.
Erotomania
Erotomania
adalah sejenis khayalan dimana orang yang bersangkutan percaya bahwa orang
lain, biasanya orang asing atau orang terkenal, jatuh cinta kepadanya. Sindrom
ini pertama kali ditelaah oleh psikiater asal Prancis yang bernama Gaetan
Gatian Clerambault. Ia menyusun sebuah makalah yang membahas tentang gangguan
kepribadian semacam ini pada tahun 1921. Dalam dunia psikiatri sendiri,
referensi sejenis ini telah ada pertama kali dalam tahun 1623 dalam sebuah
risalah berjudul Maladie d’amour ou melancolie erotique yang
ditulis oleh Jacques Ferrand, dan juga disebut sebagai “old maid’s psychosis”,
“erotic mania” dan “erotic self-referent delusions”, hingga ke
masa sekarang disebut sebagai bentuk dari Erotomania atau de
Clerambault’s Syndrome.
Inti
utama dari bentuk sindrom ini adalah si penderita memiliki suatu khayalan atau
delusi keyakinan bahwa ada orang lain, yang biasanya memiliki status sosial yang
lebih tinggi, secara sembunyi-sembunyi memendam perasaan cinta kepadanya. Para
penderita selalu yakin bahwa subjek dari delusi mereka secara rahasia
menyatakan cinta mereka dengan isyarat halus seperti bahasa tubuh, pengaturan
perabot rumah, atau dengan cara lainnya. Jika yang menjadi sasaran adalah
seorang public figure, maka akan diartikan secara salah oleh
penderita terhadap sesuatu yang tertulis dalam media massa tentang orang
tersebut. Sering kali orang yang menjadi objek dalam delusi, hanya memiliki
sedikit sekali hubungan atau bahkan tidak berhubungan sama sekali dengan sang
penderita. Walau demikian sang penderita tetap percaya bahwa sang objek-lah
yang memulai semua hubungan khayal itu. Delusi Erotomania sering ditemukan
dalam sebuah gejala awal dari sebuah gangguan delusional atau dalam konteks
Skizofrenia.
Terkadang
subjek yang berada dalam delusi tidaklah pernah ada dalam dunia nyata. Namun
yang lebih sering terjadi, subjek adalah publik figur seperti penyanyi
terkenal, aktor, aktris, politikus, selebritis dll. Erotomania juga
disebut-sebut sebagai suatu penyebab perilakustalking, yaitu suatu
bentuk perilaku memperhatikan orang lain tanpa sepengetahuan orang yang
diperhatikan, lalu perlahan melakukan suatu upaya pendekatan yang bersifat
mengganggu, biasanya dengan obsesi bahwa korban adalah orang yang perlu
ditolong atau bahkan dimusnahkan. Selain itu Erotomania juga disebut sebagai
penyebab dari bentuk suatu tindakan yang mengganggu orang lain.
Erotomaniac
cenderung yang dimulai dengan hal-hal yang sederhana, seperti ungkapan kasih
sayang yang halus kepada sasarannya kemudian sampai hal-hal di luar kendali dan
dapat menyebabkan ekspresi kemarahan , frustasi dan kekerasan ketika ditinggal
pergi atau diabaikan dan korban terus menegaskan kurangnya minat. Anehnya
seorang penderita erotomania tidak bisa sama sekali untuk melihat korban (orang
yang dirasa menyukainya) tidak menyukainya.
Penyembuhannya
dapat dilakukan dengan cara, menegaskan bahwa orang yang dianggap menyukainya
tidak tertarik untuk melanjutkan hubungan dengan yang menderita, lalu dilakukan
terapi, alam konteks skizofrenia dan dapat diobati dengan antipsikotik
atipikal.
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Erotomania
merupakan suatu gangguan yang jarang ditemukan dimana seseorang mempunyai dan
meyakini kepercayaan yang kuat bahwa seseorang lain dari status sosial yang
lebih tinggi mencintai atau mempunyai hubungan yang intim darinya. Erotomania merupakan
suatu bentuk gangguan kepribadian dimana para penderitanya memiliki keyakinan
yang merupakan waham bahwa ada seseorang, biasanya yang memiliki status sosial
lebih tinggi (selebritis, bintang rock, orang terkenal, wanita sosialita, bos,
dll), memendam perasaan cinta kepada si penderita, atau mungkin memiliki suatu
bentuk hubungan intim.
Erotomania
juga disebut-sebut sebagai suatu penyebab perilaku stalking , yaitu suatu
bentuk perilaku memperhatikan orang lain tanpa sepengetahuan orang yang
diperhatikan, lalu perlahan melakukan suatu upaya pendekatan yang bersifat
mengganggu, biasanya dengan obsesi bahwa korban adalah orang yang perlu
ditolong atau bahkan dimusnahkan. Selain itu Erotomania juga disebut sebagai
penyebab dari bentuk suatu tindakan yang mengganggu orang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Jeffrey S. Nevid dkk., Psikologi Abnormal
(Jakarta: Erlangga, 2005) edisi kelima/jilid 2
akatsuki-ners.blogspot.com/2011/09/erotomania-gangguan-jiwa-para.html?m=1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar